MAKALAH ILMU KOMUNIKASI
“RELASI
KOMUNIKASI DENGAN PSIKOLOGI”
DOSEN PENGAMPU: Agung
Obianto,S.Sos.I

Di Susun
oleh kelompok 8:
1.
M Saiful
Machfud
2.
Lutfiatunafiah
3.
Layinatun
Maramah
PRODI BIMBINGAN
DAN KONSELING ISLAM (BKI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2016
Kata Pengantar
Assalmu’allaikum
wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah relasi komunikasi dengan psikologi ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak Agung Obianto,S.Sos.I selaku Dosen mata kuliah ilmu komunikasi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
apakah itu relasasi komunikasi dengan psikologi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
Wassalam’allakum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata
Pengantar i
Daftar
Isi ii
BAB
I Pendahuluan 1
2.1
Latar Belakang 1
2.2
Rumusan Masalah 1
2.3
Tujuan Penulisan
1
BAB
II Pembahasan 2
2.1
Pengertian ilmu psikologi dan ilmu komunikasi 2
2.2
Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi
5
2.3
Relasi ilmu komunikasi dengan psikologi 7
2.4
Pendekatan psikologi komunikasi 9
2.5
Penggunaan psikologi komunikasi 10
BAB
III Penutup 12
3.1
Kesimpulan 12
Daftar
Pustaka 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah motto dari
yunani, pada abad VI S.M. dari dewa appolo melalui pendeta Delphi yang
terkenal berbunyi “Gnothi Seauthon”(Kenalilah dirimu).
Motto ini mengusik para filusuf untuk mencoba memahami dirinya, sehingga –
kabarnya – motto inilah yang mendorong berkembangnya filsafat yunani. Gnothi
Seauton - Kenalilah dirimu ! Ternyata motto ini sangat relevan buat kita,
sebelum kita banyak bercerita tentang Komunikasi. Pemeran utama dalam
komunikasi adalah manusia. Sebagai psikolog, kita memandang komunikasi justru
pada perilaku komunikan. Tugas Linguistiklah untuk membahas Komponen-komponen
yang membentuk stuktur pesan. Tugas Tekniklah yang menganalisa beberapa banyak
“noise” terjadi di jalan sebelum pesan sampai pada komunikate, dan beberapa
pesan yang hilang. Psikolog mulai masuk ketika membicarakan bagaimana manusia
memproses pesan yang diterimanya, bagaimana cara berpikir dan cara melihat
manusia dipengaruhi oleh lambang-lambang yang dimiliki. Oleh karena itu,
penting lebih dahulu kita mengenal diri kita, mencoba menjawab apa kita ini,
dan apa yang mengendalikan perilaku kita
?
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Ilmu Psikologi dan Ilmu Komunikasi ?
2. Bagaimanakah
Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi ?
3.
Apakah Relasi antara Ilmu Komunikasi dengan Ilmu Psikologi ?
4.
Bagaimanakah pendekatan Psikologi Komunikasi ?
5.
Apa kegunaan dari adanya Psikologi Komunikasi ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu ilmu Psikologi dan ilmu
Komunakasi.
2. Memahami karakteristik manusia menurut ilmu
Psikologi.
3. Mengetahui Relasi antara ilmu komunikasi
dengan ilmu Psikologi.
4. Memahami cara pendekatan secara Psikologi
Komunikasi.
5. Mengetahui kegunanan dari adanya Psikologi
Komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian ilmu psikologi dan komunikasi
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.Menurut asalnya
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan
"-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
tentang jiwa. Tetapi sekarang definisi ini tidak digunakan oleh kebanyakan
psikolog untuk mendefinisikan psikologi. Menurut pendapat kebanyakan psikolog,
mereka berpendapat bahwa definisi itu harus ilmiah, karena untuk menghindari
pemikiran yang kacau. Akan tetapi, tidak selalu jelas yang dimaksud dengan
definisi ilmiah itu. Kesulitan lainnya masalah praktik, ada yang menyatakan “kemustahilan“,
dilakukannya pengkajian “jiwa” secara langsung. Memang, pendefinisian
“jiwa” saja sangat sulit. Oleh sebab itu
sebagian psikolog menghindari pendefinisian “jiwa” sama sekali, terutama
ahli behaviorisme, seperti B. F. Skinner dan J. B. Watson.
Oleh karenanya, dalam pelaksananya, kebanyakan psikolog berkonstrasi pada apa
yang dilihat dan diukur dari tingkah laku manusia, termasuk proses biologis
dalam tubuh . pada saat yang sama, walaupun ada pandangan yang ekstrem dari
beberapa ahli behaviorisme, pada umumnya “jiwa” masih dipandang sebagi
pokok utama bidang psikologi. jadi,
definisi umum yang banyak di terima adalah :
psikologi adalah kajian ilmu tentang jiwa dan tingkah
laku manusia dan binatang.
Beberapa Definisi Psikologi Menurut Para Ahli :
a. Crow &
Crow :
Pschycology is
the study of human behavior and human relationship.
Psikologi
ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya,
baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia :
hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
b. Sartain :
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior.
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia.
c.
Bruno (1987) :
Pengertian
Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi
(penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “tingkah laku” organisme.
d.
Chaplin (1972)
dalam Dictionary of psychology
Psikologi
ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan.
e. Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan
Harahap (1981) :
Psikologi
sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala
dan kegiatan - kegiatan jiwa.
f. Richard Mayer
(1981) :
Psikologi
merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami
perilaku manusia.
Begitulah,
untuk rentang waktu yang relative lama, terutama ketika psikologi masih
merupakan cabang filsafat, psikologi diartikan seperti pengertian tersebut “
pada masa lampau ”, demikian kata paul mussen dan Mark R. Rosenzwieg
dalam buku mereka, Psyichology an introducation, ” psikologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari mind (pikiran) namun dalam
perkembangannya, kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku), sehingga
psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (
mussen dan Rosenzwigs, 1975 :5 ), atau kajian
ilmu tentang jiwa dan tingkah laku manusia dan binatang ( menurut pendapat
para ahli ).
Kata “komunikasi”
berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis”
adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam
Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga
berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti
" membuat sama" (to make common). Istilah “communis”
adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi,
yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip Komunikasi menyarankan
bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Larry
A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication
mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour”
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour”
(Purwasito, 2003-1998)
Dance
dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang
berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi
konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya
itu, antara lain :
a.
Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya.
1.
Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan
komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan.
2.
Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa
komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya
melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
b.
Tingkat kesengajaan.
1.
Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu
sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari
untuk mempengaruhi perilaku penerima.
2.
Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959)
yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau
lebih.
c.
Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan.
1.
Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan,
misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran
informasi untuk mendapatkan saling pengertian.
2.
Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya
pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi
informasi.
Dalam mendefinisakan komunikasi para ahli dalam ilmu komunikasi bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi. Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal, sangat sulit dalam menjelaskan definisi secara ilmiah dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah tersebut.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya definisi komunikasi yang ada, sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.
Dalam mendefinisakan komunikasi para ahli dalam ilmu komunikasi bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi. Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal, sangat sulit dalam menjelaskan definisi secara ilmiah dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah tersebut.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya definisi komunikasi yang ada, sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.
2.2 Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi
Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi
konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama
menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang
digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam
(Homo Volens). Teori “jarum hipodermik” (yang menyatakan
media massa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang
memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan (Homo
Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi
psikologi kognitif yang melihat manusia
sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang
diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak
dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia
sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan
lingkungannya (Homo Ludens).
Walaupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang
manusia tetapi empat pendekatan yang dicontohkan diatas adalah yang paling dominan
: psikoanalisis, behaviorisme, pikologi kognitif, dan psikologi humanistis.
Setiap pendekatan ini memandang manusia dengan cara berlainan. Karakteristik
manusia merupakan sintensi dari keempat pendekatan itu, yang sekali waktu
manusia dapat menjadi makhluk yang membuta menurut kemauannya, pada waktu yang
lain menjadi makhluk yang berpikir logis. Dan pada suatu saat dia menyerah
bulat-bulat pada proses pelaziman (conditioning) yang diterimanya dari
lingkungan, pada saat lain dia berusaha mewarnai lingkungannya dengan
nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, karateristik manusia
yang berubah sekali waktu, dan terkadang membutuhkan orang lain dalam menangani
masalah yang ada dengan hubungan komunikasi, maka para pengkaji ilmu filsafat
membuat sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, yang disebut dengan ilmu
psikologi. adapun tabel tentang teori psikologi tentang konsepsi psikologi
tentang manusia :
Tabel
EMPAT TEORI PSIKOLOGI
Teori
|
Konsepsi
tentang manusia
|
Tokoh-tokohnya
|
Konstribusi
pada psikologi social
|
Psikoanalisis
|
Homo
Volens
(Manusia
berkeinginan)
|
Freud,
Jung, Adler, Abraham, Horney, Bion
|
Perkembangan
kepribadian Sosialisasi Identifikasi Agresi Kebudayaan & perilaku
|
Kognitif
|
Homo
Sapiens (Manusia Berpikir)
|
Lewin,
Heider, Festinger, Piaget, Kohlberg
|
Sikap
Bahasa dan berpikir Dinamika Kelompok Propaganda
|
Behaviorisme
|
Homo
Mechanicus (Manusia Mesin)
|
Hull,
Miller & Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura
|
Persepsi
Interpersonal
Konsep
diri
Eksperimen
Sosialisasi
Kontrol
Sosial
Ganjaran
dan Hukuman
|
Humanisme
|
Homo
Ludens (Manusia Bermain)
|
Rogers,
Combs & Snygg Maslowl, May Satir, Peris
|
Konsep
diri
Transaksi
interpersonal masyarakat dan individu
|
Sumber :
McDavid dan Harari (1974 : 31)
2.3
Relasi ilmu komunikasi dengan psikologi
Dilihat dari
perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi.
Tiga antara empat orang bapak ilmu komunikasi yang disebut Wilbur schramm (
1980: 73-85 ) adalah sarjana psikologi. Kurt lewin adalah ahli
psikologi dinamika kelompok. Ia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan koffka,
kohler, dan wheteimer, tokoh-tokoh psikologi gestalt. Paul lazarsfeld,
pendiri ilmu komunikasi lainnya, adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund
freud, bapak psikoanalisis. Carl I. hovland, yang definisi
komunikasinya banya dihafal mahasiwa di Indonesia, dan selama hidupnya memilih
karir psikologi. Ia pernah menjadi asisten Clark hull, tokoh psikologi
behaviorisme. Menarik sekali bahwa semua aliran besar dalam psikologi diwakili
oleh para peletak dasar ilmu komunikasi.
Walaupun
demikian, rentangan makna komunikasi sebagaimana digunakan dalam dunia
psikologi. Bila diperhatikan dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang
luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara
tempat, system atau organism. Kata komunikasi sendiri sebagai proses untuk
menyampaikan pesan khusus pada pasien psikoterapi dengan kata lain relasi
antara ilmu komunikasi dengan psikologi sama-sama saling membutuhkan, dengan
komunikasi seorang psikolog dapat menyampaikan kepada pasien berupa pesan yang
dapat diterima oleh pasien tersebut baik dengan bentuk suara, tanda, system
atau organism atau lebih dikenal dalam komunikasi yaitu menggunakan komunikasi
verbal dan non verbal. Pada penyampaian pesan ini juga, seorang
psikologi dapat menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang
mempengaruhinya, dan dapat menjelaskan berbagai corak pasien ketika sendiri
atau dalam kelompok dengan ilmu komunikasi.
Akhir-akhir ini di dunia psikoterapi, teknik penyembuhan jiwa, mengenal
metode baru yaitu metode komunikasi terapeutik ( therapeutic
communicaton ). dengan metode ini, seorang terapis mengarahkan komunikasi
begitu rupa sehingga pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang
dapat menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat. komunikasi terapeutik
memandang gangguan jiwa bersumber pada gangguan komunikasi, pada ketidakmampuan
pasien untuk mengungkapkan dirinya. Pendeknya,
meluruskan jiwa orang diperoleh dengan meluruskan caranya berkomunikasi (
Ruesch 1973 ).
Komunikasi
dikenal sebagai sebuah proses untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi.
Karenanya komunikasi dapat menganalisa peristiwa sosial secara psikologis antara manusia yang berinteraksi dengan
manusia lain sehingga membawa kita pada psikologi sosial. Bila ditanyakan
dimana letak psikologi komunikasi, psikologi komunikasi cenderung bagian
dari psikologi social. Karena itu,
pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. E.A.
Ross, mendefinisikan psikologi social sebagai ilmu “ yang berusaha
memahami dan menguraikan keseragaman dalam perasaan, kepercayaan – juga
tindakan – yang diakibatkan oleh interaksi social” ( dikutip dari Dewey,
1967:3 ). Sejak saat itu, puluhan definisi psikologi social muncul, salah
satu definisi muttakhir ( Kaufmann, 1973:6 ) menyebutkan :
Social
psychology is an attempt to understand, explain, and predict how to thoughts,
feelings and actions of individuals are influenced by the perceived traughts,
feelings, and action of others (whose presence may actual, imagined, or
implied).
Psikologi sosial adalah usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan,
bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan individu dipengaruhi oleh apa yang
dianggapnya sebagai pikiran, perasaan, tindakan orang lain ( yang kehadirannya
boleh jadi sebenarnya, dibayangkan, atau disiratkan ). Dapat disimpulkan bahwasanya pengaruh sebuah komunikasi dalam
mempengaruhi seseorang individu dapat berdampak pada kepribadian individu
tersebut. Dengan komunikasi, proses penyembuhan dapat membantu ataupun mengubah
seorang individu yang memiliki masalah tertentu. Oleh karenanya komunikasi
sangat berperan penting pada ilmu psikologi yang mempelajari jiwa dari seorang
individu yang memiliki masalah tertentu. Dalam ilmu psikologi, relasi psikologi
dan komunikasi dapat di pelajari pada ilmu psikologi komunikasi.
2.4
Pendekatan psikologi
komunikasi
Psikologi
memandang komunikasi dengan makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian
energi alat indera ke otak, proses saling pengaruh di antara berbagai sistem
organisme dan diantara organisme. Oleh karena itu bila komunikasi didefinisikan
melalui pendekatan/prespektif psikologi akan didapatkan pengertian
sebagai berikut :
“ the
process by which an individual transmitt the stimuli to modify the behavior of
other individual” (Hovland & Janis)
(Psikologi
adalah proses individu menyampaikan stimulus untuk merubah/mempengaruhi
perilaku individu lain)
Menurut Aubrey Fisher ada
empat pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi 4 tahapan yaitu
:
a.
Penerimaan
stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
b.
Proses yang mengantarai
stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)
c.
Prediksi respon
(predictions of respon)
d.
Peneguhan
respon (reinforcement of response)
Psikologi melihat komunikasi dari
dikenainya indera manusia oleh stimuli (berbentuk pesan, suara, warna dsb).
Sedangkan
menurut Barlund yang dimaksud dengan komunikasi dalam konteks
psikologi adalah perbuatan dan kesadaran manusia sebagai respon motor-motor
urat syaraf yang dapat memperoleh dan mengubah suatu stimulus.
Pendekatan
psikologi terhadap komunikasi terdiri dari 3 asumsi yang meliputi :
a.
Asumsi pertama
: subjektivitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang
mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat asumsi ini menekankan
bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi merupakan hasil dari
penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada rumusan sederhana S
– R (stimulus respon )
b.
Asumi yang
kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang
diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai
sesuatu yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme
( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi
disini adalah S – O – R
c.
Asumsi ke tiga
bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara selektif karena
organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat pilihannya
terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan
perbedaan konsekuensi yang diterimamnya apabila memberikan respon yang
berbeda-beda pula. Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi
pada
S – O – R – C (consequence)
2.5 Penggunaan psikologi
komunikasi
Penggunaan psikologi dengan komunikasi ditujukan untuk tercapainya
komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah kegiatan untuk mencapai
kebersamaan makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari
banyak latar belakang field expereince
yang berbeda termasuk latar belakang kejiwaannya. Oleh karena itu mengapa
psikologi dengan komunikasi menjadi penting untuk diterapkan dalam
berkomunikasi. yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward
L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :
a.
pengertian :
adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan
oleh komunikator.
b.
Kesenangan
pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja dan
membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk
mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang
menyenangkan orang lain.
c.
Mempengaruhi
sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah mempengarhi sikap
orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka diperlukan suatu
pendekatan psikologis berupa emotional
appeals, ini bisa dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan
psikologis.
d.
Hubungan sosial
yang baik yaitu komunikasi ditujukan untuk menciptakan
hubungan sosial yang terbina dengan baik. Pada konteks berserikat
dan berasosiasi (inclusion) maka
diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota kelompok.
Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control)
maka dibutuhkan pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh
orang tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud
melalui komunikasi. Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin
dicintai dan mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat
terungkapkan.
e.
Tindakan :
mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut melakukan
tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan indikator
terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan merupakan akumulasi
dari Proses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme
faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Kata “komunikasi”
berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
ilmu komunikasi dengan psikologi sama-sama saling
membutuhkan, dengan komunikasi seorang psikolog dapat menyampaikan kepada
pasien berupa pesan yang dapat diterima oleh pasien tersebut baik dengan bentuk
suara, tanda, system atau organism atau lebih dikenal dalam komunikasi yaitu
menggunakan komunikasi verbal dan non verbal.
Psikologi memandang komunikasi dengan makna yang lebih
luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak, proses saling
pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara organisme. Sedangkan Penggunaan psikologi dengan
komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Judul buku, Mengenal psikologi for beginners,
Karya Nigel C. Benson dan Simon Grove, tahun terbit: Cambridge, Inggris
1998/hal: 3-5
Ø Judul buku,
Psikologi Komunikasi, Karya : Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Cet. Ke- 1 s.d. 25,
tahun 1985 s.d. 2008, Cet Ke-27, Desember 2009/hal :1-5, 17
Ø Judul buku,
Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, karya : Abubakar Baraja. Cet. Ke-
1,Maret 2004, Cet Ke- 2, April 2006
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
ttp://cybercounselingstain.bigforumpro.com/t36-definisi-psikologi-menurut-para-ahli http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/PSIKOM.1.05.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar