Senin, 22 Mei 2017

relasi ilmu komunikasi dengan psikologi


MAKALAH ILMU KOMUNIKASI

“RELASI KOMUNIKASI DENGAN PSIKOLOGI”
DOSEN PENGAMPU: Agung Obianto,S.Sos.I

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhisxTmpuNPb-EJRbCBgS1j3Sk6BzEZu6WPcGfSmuQLyim-rAWGXJKhIJvhoALxey7G3W3iIKn29cRW9Os4KkDqLC-NJ3o2JJCvjcbBSBm3cjQrXcikNuehAN03btRv4nfmtEocxe-6pwB/s1600/10846202_597921697002046_561552738382172094_n.jpg

Di Susun oleh kelompok 8:
1.    M Saiful Machfud
2.    Lutfiatunafiah
3.    Layinatun Maramah

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM (BKI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2016
 

Kata Pengantar


          Assalmu’allaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah relasi komunikasi dengan psikologi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Agung Obianto,S.Sos.I selaku Dosen mata kuliah ilmu komunikasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apakah itu relasasi komunikasi dengan psikologi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
            Wassalam’allakum wr.wb


                                       Penyusun     






DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar                                                                                                                      i
Daftar Isi                                                                                                                               ii
BAB I Pendahuluan                                                                                                              1
2.1 Latar Belakang                                                                                                            1
2.2 Rumusan Masalah                                                                                                       1
2.3 Tujuan Penulisan                                                                                                        1
BAB II Pembahasan                                                                                                              2
2.1 Pengertian ilmu psikologi dan ilmu komunikasi                                                         2
2.2 Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi                                     5
2.3 Relasi ilmu komunikasi dengan psikologi                                                                   7
2.4 Pendekatan psikologi komunikasi                                                                               9
2.5 Penggunaan psikologi komunikasi                                                                              10
BAB III Penutup                                                                                                                   12
3.1 Kesimpulan                                                                                                                 12
Daftar Pustaka                                                                                                                       13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah motto dari yunani, pada abad VI S.M. dari dewa appolo melalui pendeta Delphi yang terkenal berbunyi “Gnothi Seauthon”(Kenalilah dirimu).
Motto ini mengusik para filusuf untuk mencoba memahami dirinya, sehingga – kabarnya – motto inilah yang mendorong berkembangnya filsafat yunani. Gnothi Seauton - Kenalilah dirimu ! Ternyata motto ini sangat relevan buat kita, sebelum kita banyak bercerita tentang Komunikasi. Pemeran utama dalam komunikasi adalah manusia. Sebagai psikolog, kita memandang komunikasi justru pada perilaku komunikan. Tugas Linguistiklah untuk membahas Komponen-komponen yang membentuk stuktur pesan. Tugas Tekniklah yang menganalisa beberapa banyak “noise” terjadi di jalan sebelum pesan sampai pada komunikate, dan beberapa pesan yang hilang. Psikolog mulai masuk ketika membicarakan bagaimana manusia memproses pesan yang diterimanya, bagaimana cara berpikir dan cara melihat manusia dipengaruhi oleh lambang-lambang yang dimiliki. Oleh karena itu, penting lebih dahulu kita mengenal diri kita, mencoba menjawab apa kita ini, dan  apa yang mengendalikan perilaku kita ?
1.2 Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian Ilmu Psikologi dan Ilmu Komunikasi ?
2.   Bagaimanakah Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi ?
3.   Apakah Relasi antara Ilmu Komunikasi dengan Ilmu Psikologi ?
4.   Bagaimanakah pendekatan Psikologi Komunikasi ?
5.   Apa kegunaan dari adanya Psikologi Komunikasi ?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu ilmu Psikologi dan ilmu Komunakasi.
2. Memahami karakteristik manusia menurut ilmu Psikologi.
3. Mengetahui Relasi antara ilmu komunikasi dengan ilmu Psikologi.
4. Memahami cara pendekatan secara Psikologi Komunikasi.
5. Mengetahui kegunanan dari adanya Psikologi Komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian ilmu psikologi dan komunikasi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Tetapi sekarang definisi ini tidak digunakan oleh kebanyakan psikolog untuk mendefinisikan psikologi. Menurut pendapat kebanyakan psikolog, mereka berpendapat bahwa definisi itu harus ilmiah, karena untuk menghindari pemikiran yang kacau. Akan tetapi, tidak selalu jelas yang dimaksud dengan definisi ilmiah itu. Kesulitan lainnya masalah praktik, ada yang menyatakan “kemustahilan“, dilakukannya pengkajian “jiwa” secara langsung. Memang, pendefinisian “jiwa”  saja sangat sulit. Oleh sebab itu sebagian psikolog menghindari pendefinisian “jiwa” sama sekali, terutama ahli behaviorisme, seperti B. F. Skinner dan J. B. Watson. Oleh karenanya, dalam pelaksananya, kebanyakan psikolog berkonstrasi pada apa yang dilihat dan diukur dari tingkah laku manusia, termasuk proses biologis dalam tubuh . pada saat yang sama, walaupun ada pandangan yang ekstrem dari beberapa ahli behaviorisme, pada umumnya “jiwa” masih dipandang sebagi pokok  utama bidang psikologi. jadi, definisi umum yang banyak di terima adalah :
psikologi adalah kajian ilmu tentang jiwa dan tingkah laku manusia dan binatang.
Beberapa Definisi Psikologi Menurut Para Ahli :
a.    Crow & Crow :
Pschycology is the study of human behavior and human relationship.
Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia : hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
                                       
b.   Sartain :
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia.
c.    Bruno (1987) :
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.

d.                    Chaplin (1972) dalam Dictionary of psychology
Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan.

e.  Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981) :
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan - kegiatan jiwa.

f.    Richard Mayer (1981) :
Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Begitulah, untuk rentang waktu yang relative lama, terutama ketika psikologi masih merupakan cabang filsafat, psikologi diartikan seperti pengertian tersebut “ pada masa lampau ”, demikian kata paul mussen dan Mark R. Rosenzwieg dalam buku mereka, Psyichology an introducation, ” psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind (pikiran) namun dalam perkembangannya, kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku), sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia ( mussen dan Rosenzwigs, 1975 :5 ), atau kajian ilmu tentang jiwa dan tingkah laku manusia dan binatang ( menurut pendapat para ahli ).
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti " membuat sama" (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour”
(Purwasito, 2003-1998)
Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain :
a.             Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya.

1.      Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
2.      Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.

b.            Tingkat kesengajaan.

1.      Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
2.      Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.

c.             Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan.

1.      Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian.
2.      Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi.
Dalam mendefinisakan komunikasi para ahli dalam ilmu komunikasi bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi. Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal, sangat sulit dalam menjelaskan definisi secara ilmiah dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah tersebut.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya definisi komunikasi yang ada, sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri
.
2.2 Karakteristik sebagai manusia yang menurut Ilmu Psikologi
     Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam  (Homo Volens). Teori “jarum hipodermik” (yang menyatakan media massa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia  sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens).
Walaupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang manusia tetapi empat pendekatan yang dicontohkan diatas adalah yang paling dominan : psikoanalisis, behaviorisme, pikologi kognitif, dan psikologi humanistis. Setiap pendekatan ini memandang manusia dengan cara berlainan. Karakteristik manusia merupakan sintensi dari keempat pendekatan itu, yang sekali waktu manusia dapat menjadi makhluk yang membuta menurut kemauannya, pada waktu yang lain menjadi makhluk yang berpikir logis. Dan pada suatu saat dia menyerah bulat-bulat pada proses pelaziman (conditioning) yang diterimanya dari lingkungan, pada saat lain dia berusaha mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, karateristik manusia yang berubah sekali waktu, dan terkadang membutuhkan orang lain dalam menangani masalah yang ada dengan hubungan komunikasi, maka para pengkaji ilmu filsafat membuat sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, yang disebut dengan ilmu psikologi. adapun tabel tentang teori psikologi tentang konsepsi psikologi tentang manusia :

Tabel
EMPAT TEORI PSIKOLOGI

Teori
Konsepsi tentang manusia
Tokoh-tokohnya
Konstribusi pada psikologi social


Psikoanalisis

Homo Volens
(Manusia berkeinginan)

Freud, Jung, Adler, Abraham, Horney, Bion
Perkembangan kepribadian Sosialisasi Identifikasi Agresi Kebudayaan & perilaku

Kognitif

Homo Sapiens (Manusia Berpikir)
Lewin, Heider, Festinger, Piaget, Kohlberg
Sikap Bahasa dan berpikir Dinamika Kelompok Propaganda



     
     Behaviorisme




Homo Mechanicus (Manusia Mesin)



Hull, Miller & Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura
Persepsi Interpersonal
Konsep diri
Eksperimen
Sosialisasi
Kontrol Sosial
Ganjaran dan Hukuman


Humanisme

Homo Ludens  (Manusia Bermain)

Rogers, Combs & Snygg Maslowl, May Satir, Peris
Konsep diri
Transaksi interpersonal masyarakat dan individu

Sumber : McDavid dan Harari (1974 : 31)

2.3              Relasi ilmu komunikasi dengan psikologi
Dilihat dari perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga antara empat orang bapak ilmu komunikasi yang disebut Wilbur schramm ( 1980: 73-85 ) adalah sarjana psikologi. Kurt lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Ia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan koffka, kohler, dan wheteimer, tokoh-tokoh psikologi gestalt. Paul lazarsfeld, pendiri ilmu komunikasi lainnya, adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund freud, bapak psikoanalisis. Carl I. hovland, yang definisi komunikasinya banya dihafal mahasiwa di Indonesia, dan selama hidupnya memilih karir psikologi. Ia pernah menjadi asisten Clark hull, tokoh psikologi behaviorisme. Menarik sekali bahwa semua aliran besar dalam psikologi diwakili oleh para peletak dasar ilmu komunikasi.
Walaupun demikian, rentangan makna komunikasi sebagaimana digunakan dalam dunia psikologi. Bila diperhatikan dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, system atau organism. Kata komunikasi sendiri sebagai proses untuk menyampaikan pesan khusus pada pasien psikoterapi dengan kata lain relasi antara ilmu komunikasi dengan psikologi sama-sama saling membutuhkan, dengan komunikasi seorang psikolog dapat menyampaikan kepada pasien berupa pesan yang dapat diterima oleh pasien tersebut baik dengan bentuk suara, tanda, system atau organism atau lebih dikenal dalam komunikasi yaitu menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Pada penyampaian pesan ini juga, seorang psikologi dapat menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhinya, dan dapat menjelaskan berbagai corak pasien ketika sendiri atau dalam kelompok dengan ilmu komunikasi.
Akhir-akhir ini di dunia psikoterapi, teknik penyembuhan jiwa, mengenal metode baru yaitu metode komunikasi terapeutik ( therapeutic communicaton ). dengan metode ini, seorang terapis mengarahkan komunikasi begitu rupa sehingga pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat. komunikasi terapeutik memandang gangguan jiwa bersumber pada gangguan komunikasi, pada ketidakmampuan pasien untuk mengungkapkan dirinya. Pendeknya, meluruskan jiwa orang diperoleh dengan meluruskan caranya berkomunikasi ( Ruesch 1973 ).
Komunikasi dikenal sebagai sebuah proses untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi. Karenanya komunikasi dapat menganalisa peristiwa sosial secara psikologis  antara manusia yang berinteraksi dengan manusia lain sehingga membawa kita pada psikologi sosial. Bila ditanyakan dimana letak psikologi komunikasi, psikologi komunikasi cenderung bagian dari  psikologi social. Karena itu, pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. E.A. Ross, mendefinisikan psikologi social sebagai ilmu “ yang berusaha memahami dan menguraikan keseragaman dalam perasaan, kepercayaan – juga tindakan – yang diakibatkan oleh interaksi social” ( dikutip dari Dewey, 1967:3 ). Sejak saat itu, puluhan definisi psikologi social muncul, salah satu definisi muttakhir ( Kaufmann, 1973:6 ) menyebutkan :
Social psychology is an attempt to understand, explain, and predict how to thoughts, feelings and actions of individuals are influenced by the perceived traughts, feelings, and action of others (whose presence may actual, imagined, or implied).
Psikologi sosial adalah usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan, bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan individu dipengaruhi oleh apa yang dianggapnya sebagai pikiran, perasaan, tindakan orang lain ( yang kehadirannya boleh jadi sebenarnya, dibayangkan, atau disiratkan ). Dapat disimpulkan bahwasanya pengaruh sebuah komunikasi dalam mempengaruhi seseorang individu dapat berdampak pada kepribadian individu tersebut. Dengan komunikasi, proses penyembuhan dapat membantu ataupun mengubah seorang individu yang memiliki masalah tertentu. Oleh karenanya komunikasi sangat berperan penting pada ilmu psikologi yang mempelajari jiwa dari seorang individu yang memiliki masalah tertentu. Dalam ilmu psikologi, relasi psikologi dan komunikasi dapat di pelajari pada ilmu psikologi komunikasi.
2.4              Pendekatan psikologi komunikasi
Psikologi memandang komunikasi dengan makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak, proses saling pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara organisme. Oleh karena itu bila  komunikasi didefinisikan melalui pendekatan/prespektif psikologi akan didapatkan pengertian sebagai berikut :
the process by which an individual transmitt the stimuli to modify the behavior of other individual(Hovland & Janis)
(Psikologi adalah proses individu menyampaikan stimulus untuk merubah/mempengaruhi perilaku individu lain)
Menurut Aubrey Fisher ada empat pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi  4 tahapan yaitu :
a.     Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
b.     Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli
c.     Prediksi respon (predictions of respon)
d.    Peneguhan respon (reinforcement of response)
Psikologi melihat komunikasi dari dikenainya indera manusia oleh stimuli (berbentuk pesan, suara, warna dsb).
Sedangkan menurut Barlund yang dimaksud dengan komunikasi dalam konteks psikologi adalah perbuatan dan kesadaran manusia sebagai respon motor-motor urat syaraf yang dapat memperoleh dan mengubah suatu stimulus.
Pendekatan psikologi terhadap komunikasi  terdiri dari 3 asumsi yang meliputi :
a.    Asumsi pertama : subjektivitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat asumsi ini menekankan bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi  merupakan hasil dari penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada rumusan sederhana  S – R (stimulus respon )

b.   Asumi yang kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme ( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi disini adalah S – O – R

c.    Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara selektif karena organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat pilihannya terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan perbedaan konsekuensi yang diterimamnya  apabila memberikan respon yang berbeda-beda pula. Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi pada 
 S – O – R – C (consequence)
2.5 Penggunaan psikologi komunikasi
Penggunaan psikologi dengan komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah  kegiatan untuk mencapai kebersamaan makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari banyak latar belakang field expereince yang berbeda termasuk latar belakang kejiwaannya. Oleh karena itu mengapa psikologi dengan komunikasi menjadi penting untuk diterapkan dalam berkomunikasi. yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :
a.       pengertian : adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator.

b.      Kesenangan  pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja  dan membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang menyenangkan orang lain.

c.       Mempengaruhi sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis.

d.   Hubungan sosial yang baik yaitu komunikasi ditujukan untuk menciptakan hubungan sosial yang terbina dengan baik.  Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion) maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka dibutuhkan pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud melalui komunikasi. Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.
e.    Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan indikator terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan merupakan akumulasi dari  Proses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
 Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
ilmu komunikasi dengan psikologi sama-sama saling membutuhkan, dengan komunikasi seorang psikolog dapat menyampaikan kepada pasien berupa pesan yang dapat diterima oleh pasien tersebut baik dengan bentuk suara, tanda, system atau organism atau lebih dikenal dalam komunikasi yaitu menggunakan komunikasi verbal dan non verbal.
Psikologi memandang komunikasi dengan makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak, proses saling pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara organisme. Sedangkan Penggunaan psikologi dengan komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yang efektif.










DAFTAR PUSTAKA
Ø  Judul buku, Mengenal psikologi for beginners, Karya Nigel C. Benson dan Simon Grove, tahun terbit: Cambridge, Inggris 1998/hal: 3-5
Ø  Judul buku, Psikologi Komunikasi, Karya : Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Cet. Ke- 1 s.d. 25, tahun 1985 s.d. 2008, Cet Ke-27, Desember 2009/hal :1-5, 17                                      
Ø  Judul buku, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, karya : Abubakar Baraja. Cet. Ke- 1,Maret 2004, Cet Ke- 2, April 2006                              


Tidak ada komentar:

Posting Komentar