Selasa, 23 Mei 2017

maful ma'ah



MAKALAH BAHASA ARAB
“MAF’UL MA’AH”
DOSEN PENGAMPU: Ra’fat Hizmatul Himmah,M.Pd.I


LOGO IAIDA
 














Di Susun oleh kelompok 10:
1.    M.Kanzul Fikri
2.    M.Saiful Machfud
3.    Riski Siyam Saputra

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2016
Kata Pengantar

          Assalmu’allaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah  Maf’ul Ma’ah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ra’fat Hizmatul Himmah,M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Bahasa Arab yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Maf’ul Ma’ah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
            Wassalam’allakum wr.wb


                                       Penyusun     






DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar                                                                                                                    i
Daftar Isi                                                                                                                              ii
BAB I Pendahuluan                                                                                                            1
A. Latar Belakang                                                                                                             1
B. Rumusan Masalah                                                                                                        1
C. Tujuan Penulisan                                                                                                         1
BAB II Pembahasan                                                                                                            2
A. Pengertian Maf’ul Ma’ah                                                                                             2
B. Syarat-syarat Maf’ul Ma’ah                                                                                         2
BAB III Penutup                                                                                                                 4
A. Kesimpulan                                                                                                                  4
Daftar Pustaka                                                                                                                     5
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Qoul ulama mengatakan  bahwasanya ”barang siapa yang tabahhur (menguasai secara mendetail dan mendalam layaknya lautan) terhadap ilmu nahwu sharaf,maka orang tersebut akan mampu tabahhur dengan ilmu lainya.”
Dari sepenggal qoul ulama di atas kita dapat menyimpulkan bahwasanya betapa pentingya kita mempelajari ilmu nahwu sharaf.karena dengan mempelajari ilmu tersebut dan memahami secara mendalami ilmu-ilmu yang lainya.Dengan maksud setelah kita mempelajari dan memahami nahwu sharaf. diharapkan kita bisa mengamalkan ilmu nahwu sharaf sebagai perantara terbukanya ilmu-ilmu yang lain.
Dalam makalah ini kami akan menyampaikan salah  satu bab yang dibahas di dalam kitab-kitab nahwu yaitu maf’ul ma’ah.                                                   
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari maf’ul ma’ah?
2.      Apa saja syarat-syarat dari maf’ul ma’ah?
C.  Tujuan Penulisan
1.      Memahami pengertian dari maf’ul ma’ah.
2.      Mengetahui syarat-syarat dari maf’ul ma’ah














BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Maf’ul Ma’ah
Di dalam beberapa kitab menjelaskan pengertian dari Maf’ul Ma’ah sebagai berikut:
                                             ه فعل معهفعل من ن لبيا يدكر  الذالمنصوب  إسم وهو
Ialah isim yang dibaca nasob ,yang disebutkan  untuk menjelaskan  orang yang bersamaan  dengan pekerjaan yang  dilakukan[1][1].
جرى غيره فعل معه  كان من      فسراواوبعد اسمتعريفه
“maf’ul ma’ah ialah isim yang  terletak  sesudah wawu ma’iyyah yang menjelaskan dzat (orang) yang melakukan sama-sama melakukan  pekerjaan’’[2][2].
                                               معه   جمعتى واو بعد المنتصب السم هو معه المفعول
“maf’ul ma’ah  ialah isim yang dibaca nasob  yang jatuh  sesudah wawu ma’iyyah.[3][3]’’
 Contoh:جاء الامير و الجيش     ( dan bala tentaranya telah datang pemimpin)
واستوى الماء و الخش           (bersama kayu  pengukurnya knai air itu)
     Untuk lebih mudah memahami tentang maf'ul Maah, coba anda perhatikan susunan kalimat ini (.جَاءَ اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ.). Lapaz (جَاءَ) sebagai Fiil madhi. dan lapaz (اَلْأَمِيرُ) sebagai Faailnya (sipelaku). serta lapaz (وَالْجَيْشَ) sebagai maful Maah. coba perhatikan ulang pada lapaz (وَالْجَيْشَ) ia berharkat Fathah (atau Manshub), karena Maf’ul Ma’ah adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi untuk menerangkan apa yang menyertai pelaku.
B.   Syarat-syarat Maf’ul Ma’ah
       AS-Sayyid Ahmad al-hasyimiy yang mengatakan bahwa disyaratkan nashab sebagai isim yang al-maf’ul ma’ah :
 بعده الجملة انعقاد  ليصح  فضلة  واو  بعد الوقع  الاسم  يكون انا
ان يكون ما قبله جملة فيها فعل او اسم فيه معنى الفعل و حر وفه
ان تكون الو او التى تسبقه نصا في المعنى

Menurut pendapat di atas bahwa tidak terjadi al-maf’ul ma’ah, kecuali terdapat padanya 3 (tiga) persyaratan yaitu:[4][4]
1.    isim Adanya yang manshub sebagai fadhlatan;
2.    Adanya jumlah yang terdapat sebelumnya, fi’il atau isim yang semakna dengan huruf-huruf hijaiyyah fi’il tersebut;
3.    Adanya al-wawu yang mendahului isim tersebut jelas nasnya sebagai wawu al-ma’iyyah.
Ketiadaan ketiga syarat yang dimaksud, maka tidak dapat disebut kalimat tersebut sebagai al-maf’ul ma’ah.


























BAB  III
PENUTUP
A.    kesimpulan
Maf’ul ma’ah ialah isim yang dibaca nasob yang jatuh sesudah huruf  wawu.  Dimana huruf  wawu tersebut  berkedudukan sebagai wawu ma’iyyah.
Dalam pembentukan maf’ul ma’ah mempunyai beberapa syarat sebagai berikut:      
1.       Adanya  isim  yang manshub sebagai fadhlatan;
2.       Adanya jumlah yang terdapat sebelumnya, fi’il atau isim yang semakna dengan huruf-huruf hijaiyyah fi’il tersebut;
3.       Adanya al-wawu yang mendahului isim tersebut jelas nasnya sebagai wawu al-ma’iyyah.







      
             












DAFTAR PUSTAKA
Ø  Anwar ,Mochamad.2011.ilmu nahwu.sinar baru algesindo:Bandung
Ø  As-sanhaji, Muhammad.matan aj-jurumiyyah.al hidayah:Surabaya
Ø  Qoyyum,muhammad Ridwan.Nadhom Amrithi
Ø  Minhatul  Malik ,TOHA PUTRA ,Semarang 





[1][1] Matan Ajurumiyyah ,Syaikh  Muhammad Asshanhaji ,22
[2][2] Ilmu Nahwu,Moch Anwar ,2011,Sinar baru  algesindo,Bandung ,56.
[3][3] Min Malik ,TOHA PUTRA ,Semarang  halaman  82.
[4][4] http://www.referensimakalah.com/2011/08/material-makalah-maf-ma_443.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar