Selasa, 23 Mei 2017

Salam Erat AE buat semua sahabat Perantau

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa keemasan. Pada masa ini terjadi banyak perubahan dan masalah, yang jika tidak cepat di tangani akan menjadi masalah yang berkepanjangan dan berdampak serius. Salah satu masalah remaja yang memerlukan perhatian adalah masalah kesehatan, dimana kesehatan merupakan elemen penting manusia untuk dapat hidup produktif. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Remaja adalah harapan bangsa, sehingga berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens ( dalam bahasa inggris adolescence ).
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, karena pada saat tersebut terjadi perubahan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan pada masa remaja akan memengaruhi kebutuhan , absropsi serta penggunaan zat gizi  hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan organ tubuh yang pesat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan banyak perubahan fisiologis yang memengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.
Selama ini perhatian masyarakat tertuju pada upaya peningkatan fisik dan kurang memeperhatikan non fisik, yang juga merupakan faktor penentu dalam keberhasilan seseorang remaja di kemudian hari. Faktor mental emosional yang tidak di perhatikan menyebabkan seorang remaja hanya sehat fisiknya, namun secara pisikologi  rentan terhadap stres dan tekanan hidup. Remaja yang demikian akan mudah mengalami masalah mental emosional dan perilaku, seperti kesulitan belajar, kecemasan, kenakalan remaja, dan ketergantungan NAPZA.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah aplikasi landasan teori sesuai dengan objek ?
2.      Bagaimana perkembangan objek di masa remaja ?
3.      Bagaimana solusi yang tepat dengan permasalahan objek ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui bahwa landasan teori sesuai dengan objek.
2.      Mengetahui perkembangan objek di masa remaja khususnya di masa remaja madya.
3.      Memberi solusi yang tepat dengan permasalahan yang sedang di hadapi objek.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Landasan Teori
Teori Piaget
Menurut Piaget setelah mencapai usia 11 tahun anak mengalami tahap perkembangan kognitif keempat sekaligus terakhir. Pada tahap ini anak mengalami tahap operasional formal, yaitu tahap pemikiran dimana individu berpikir lebih abstrak dari tahap sebelumnya. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman nyata sebagai jangkar untuk berpikir. Mereka dapat menalar pristiwa yang kemungkinan adalah murni hipotesis atau proposisi abstrak, dan bahkan dapat mencoba untuk melakukan penalaran secara logis tentang mereka.
1.      Pengertian Masa Remaja
Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999) secara psikologis masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat. Lazimnya masa remaja dimulai pada saat anak matang secara seksual dan berakhir sampai ia matang secara hukum. Penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja menunjukkan bahwa  perilaku, sikap dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbeda dengan pada akhir masa remaja (Hurlock, 1999), oleh sebab itu masa remaja masih dibedakan dalam fase-fase tertentu. 
2.      Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut :
1.      Masa praremaja (remaja awal)
2.      Masa remaja (remaja madya)
3.      Masa remaja akhir
3.      Ciri-ciri Masa Remaja
Ciri-ciri Remaja adalah sebagai berikut:
1.      Pemekaran diri sendiri (extension of the self)
Ditandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya, ciri lain adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri sendiri) di masa depan (Hurlock, 2002).
2.      Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara obyektif (self objectivication)
Ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Dia tidak marah jika dikritik pada saaat-saat yang yang diperlukan ia dapat melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar (Hurlock, 2002).
3.      Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life)
Hal itu dapat dilakukan tanpa perlu merumuskannnya dan mengucapkankannya dalam kata-kata. Ia tahu kedudukannnya dalam masyarakat ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku orang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh dan pendapatnya serta sikap sikapnya cukup jelas dan tegas (Chaplin, 2004).

4.      Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Tahap-tahap perkembangan remaja menurut Stevenson (2002) adalah sebagai berikut:
1.      Periode masa pra pubertas usia 12-18 tahun
Masa pra pubertas merupakan masa peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Ciri-cirinya:
a.       Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
b.      Anak mulai bersikap kritis
2.      Masa pubertas usia 14-16 tahun merupakan masa remaja awal. Ciri-cirinya:
a.       Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
b.      Memperhatikan penampilan
c.       Sikapnya tidak menentu/plin-plan
d.      Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
3.      Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun merupakan peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Ciri-cirinya:
a.       Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
b.      Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
4.      Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun merupakan masa akhir Remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
a.       Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
b.      Mulai menyadari akan realitas
c.       Sikapnya mulai jelas tentang hidup
B.     Masa Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO)..“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. ( Piaget ). Dengan mengatakan poin- poin sebagai berikut secara psikologis masa remaja :
1.    Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.
2.    Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang –orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang –kurangnya masalah hak.
3.    Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyalah aspek afektif.
4.    Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
5.    Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa.
Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum.
















BAB III
DATA PENELITIAN
A.     Profil
Nama : Alvin Maulana
TTL   : Kudus, 14 Januari 2001
Alamat : Sekandang, Kandangmas, Dawe, Kudus
Jumlah Saudara : 2
Anak ke : 2
Tinggi badan : 122 cm
Berat badan : 40 kg
Sekolah : SMK Darussalam (X TKR 1)

B.       Perkembangan
Dalam masa remaja ini individu mengalami beberapa perkembangan di antaranya :
1.      Sikap
Individu cenderung besikap aktif dalam kesehariannya suka bercanda dan selalau bergerak.
2.      Pergaulan
Dia tidak memilih-milih dalam hal berteman entah itu antara sebaya dia atau yang lebih tua.
3.      Kemampuan diri
Memiliki kemampuan keterampilan tangan dalam bidang mengotak atik benda.
4.      Psikologis
Emosi cenderung masih berubah-rubah sesuai dengan keadan hati.
Mulia timbul rasa ketertarikan dengan lawan jenis.
5.      Kenakalan remaja
Suka milihat hal-hal yang berbau porno.
6.      Penampilan
Berpenampilan biasa-biasa saja akan tetapi mengutamakan keberihan
7.      Fisik
Tumbuhnya rambut seperti kumis,bulu ketiak ,tumbuhnya jakun, suara membesar.

C.      Problem
Problem-problem yang telah  di hadapi dalam dirinya yaitu :
1.    Fisik
Mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik seperti tinggi badan.
2.    Kebebasan
Terkengkangnya individu di dunia pesantren yang menyebabkan dirinya merasa kurang bebas dalam bergaul dengan dunia luar
3.    Lawan jenis
Tidak adanya rasa percaya diri ketika bertemu atau berbicara dengan lawan jenis di karenakan belum terbiasa dan jarangnya interaksi dengan lawan jenis.

D.    Solusi
1.      Fisik
Untuk problem pertumbuhan fisik sulit untuk di selesaikan karena ini berkaitan dengan gen dan hormon pada diri individu
2.      Kebebasan
Untuk masa sekarang memang seorang remaja ingin mempunyai rasa kebebasan akan tetapi lebih baik di lingkup pesantren karena ada yang mengawasi dan meminimalisar kenakalan remajajaman sekarang.
3.      Lawan jenis
Untuk lebih biasa menbiasakan diri ketika bertemu dengan lawan jenis agar tidak melakukan hal-hal seperti salah tingkah.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak kanak menuju masa dewasa, secara umum biasanya terjadi sekitar usia 13 – 19 y.o,l dikarenakan masa ini adalah masa peralihan, sehingga terjadi beberapa masalah yang  menyertainya.
Masa remaja ditandai dengan adanya banyak perubahan pada anak, dari mulai perubahan fisik yang menunjukkan kematangan organ reproduksi serta optimalnya fungsional organ organ tertentu, perubahan kognitif yang menunjukkan kemajuan cara berpikir remaja serta perubahan sosio-emosi yang berpengaruh besar terhadap kondisi kejiwaan remaja tersebut. Ada banyak faktor yang harus diperhatiak selama pertumbuhan remaja, diantaranya : hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman sebaya, kondisi lingkungan serta pengetahuan kognitif anak.
Kenakalan remaja merupakan hal yang akan selalu mengiringi perkembangan remaja, karenanya oreang dewasa harus memahami kondisi remaja sehingga bisa menangani masalah kenakalan tersebut, kebebasan dan pengawasan yang seimbang merupakn kunci agar orangtua tidak kehilangan kendali atas anaknya yang tengah beranjak deasa.
B.     Saran
Demikian hasil laporan  ini penulis  buat, semoga dapat menambah ilmu dan wawasan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun tetap diharapkan sebagai acuan dalam pembuatan laporan selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA
Ø  Piaget, 2001, The Construction of Reality in the Child, Translated by Margaret Cook, Inc., New York.
Ø  Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha Nasional
Ø  Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2010
Ø  Darajat Zakiah. 1995. Remaja Harapan dan Tantangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Ø  Syamsu Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.